Renungan singkat
Minggu biasa ke-23
Minggu 10 September 2017
Sumber:
Bacaan
I : Yehezkiel 33:7-9
Bacaan
II : Roma 13:8-10
Bacaan
Injil : Mateus 18:15-20
Renungan
TINGGALKAN
BUDAYA NGRASANI, BUDAYAKAN PERBUATAN KASIH
Saudara/I
terkasih…
Perhatikan
mazmur tanggapan tadi “ Singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku
yang beku dan dan bimbinglah kami di jalan-Mu”. Mazmur ini adalah sebuah doa.
Kita semua mengharapkan agar doa ini mendarah daging dalam diri kita
masing-masing. Sebagai pengikut Kristus sangat mengharapkan agar segala apa
yang menghalangi perjalanan hidup ini disingkirkan, jika sudah disingkirkan
maka hati yang beku oleh keberdosaan kita pasti dicairkan sehingga jalan menuju
keselamatan dibimbing-Nya.
Dari kerinduan
dan doa ini, apa yang mesti kita buat? Tak ada jalan lain selain perbuatan
KASIH.
(ilustrasi mengenai KASIH)
Suatu ketika mas Deny SMS/FBan/ Twiteran
dengan mbak Tika. Isi pesannya demikian: Selamat pagi sayang, mengawali hari
yang indah dan cerah ini, aku punya pertanyaan tentang KASIH. Kalau kamu bisa
menjawab berarti kamu sudah mengerti apa itu KASIH/CINTA. Tetapi kalau tidak
berarti sebaliknya.
Ada satu pulai namanya pulai PERASAAN. Di
pulau tersebut hiduplah empat orang bersaudara, masing-masing bernama: KASIH,
KEKAYAAN, KESOMBONGAN, DAN WAKTU.
Suatu hari pulau Perasaan itu terancam
tenggelam. Semuanya sibuk menyelamatkan diri. Masing-masing mereka naik Perahu, tetapi hanya Kasih/Cinta
yang tidak diajak Karena dia setia menanti. Tetapi akhirnya Kasih/Cinta hampir
tenggelam. Diapun berteriak minta tolong kepada:
-
Kekayaan:
tetapi Perahunya tidak cukup untuk menampung Kasih/Cinta, sebab hartanya melimpah.
-
Kasih/Cinta
minta tolong kepada kesombongan: tetapi kesombongan tidak mengijinkan karena
takut perahunya kotor
-
Akhirnya
Kasih/Cinta minta tolong kepada waktu, dan waktu mengijinkan Kasih/Cinta naik
ke Perahunya.
Pertanyaannya: MENGAPA WAKTU MENGIJINKAN
CINTA NAIK KE PERAHUNYA?
Siapapun boleh menjawab, Ada yang menjawab
demikian:
-
Karena
waktu selalu setia
-
Karena
kasih/ cinta butuh waktu
-
Karena
hanya waktu yang tahu seberapa besar nilai dari Kasih/Cinta itu.
Umat beriman terkasih…
Pada bacaan kedua, kita mendengar bagaimana Paulus
dengan jelas menasehati umat di Roma. “saudara-saudaraku hendaklah kamu saling
menhasihi, jangan berzina, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini,
jangan menghina, jangan ngerasani sesamamu”, yang harus kamu buat adalah
“kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Persoalan besar yang
dilakukan dan dibuat oleh manusia saat ini adalah kurang menyadari bahwa
dirinya bersalah, menganggap diri paling benar, paling pintar. Nah…situasi
seperti demikianlah yang menghalangi sabda Tuhan, sehingga menjadi beku dan
sulit untuk dicairkan kembali.
Tidak perlu gelisah, tak perlu bingung karena
untuk mencairkan kembali hati yang beku oleh perbuatan-perbuatan tadi, Tuhan
Yesus, melalui penginjil Mateus telah menunjukkan satu jalan, yakni dengan cara
“Menegur langsung”. Jika diantara
Anda ada yang tidak beres dengan hidupnya. Tidak beres dalam hal ini misalnya
melawan perintah Tuhan (berzina, mencuri, malas ke gereja, selingkuh) tegur
saja secara langsung. Tidak perlu takut, malu dan tidak sungkan. Justru kalau
kita berani menegur orang-orang seperti itu, maka secara tidak langsung kita
telah membantunya untuk sampai pada jalan, kebenaran dan hidup. Perkara dia
marah, tersinggung dan sakit hati itu urusan belakangan.
Penyakit kita selama ini adalah cenderung
membicarakan kejelekan orang lain di
belakang (ngrasani), tidak pernah berani menegur langsung, alasannya jelas
takut dimarahin, takut dijauhi, takut orangnya sakit hati dan tersinggung. Jika
ini adalah alasan, maka sia-sialah sabda Yesus hari ini.
Yesus bukan hanya menegur dan pergi begitu
saja, tetapi selalu beri solusi. Solusinya jelas yakni datang dan hadir pada
ibadat sabda hari minggu, ikut Ekaristi, pengakuan dosa, ikut doa
lingkungan/KUB, ikut pendalaman BKSN, dan lain sebagainya. Di sana akan
merasakan betapa indah dan damainya hidup bersama. Yesus selalu hadir dan
berada bersama kita, kapan dan dimanapun kita berada. “sebab di mana dua atau
tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka”. Jadi
datanglah kepada-Nya, ikutlah bersama-Nya pasti diberi jalan. Sebab jalan yang
ditunjukkan kepada kita adalah benar adanya. Jalan Tuhan selalu lurus dan
benar, hanya manusianya saja yang suka membelokkanya serta suka mencari
kesalahan, jalan Tuhan selalu suci dan murni, hanya manusianya yang suka
menodai dan mencederainya. Benar apa yang dikatakan mazmur hari ini; “Singkirkanlah penghalang sabda-Mu,
cairkanlah hatiku yang beku dan dan bimbinglah kami di jalan-Mu”. Amin